Ya tulisan ini adalah bentuk kekecawaan aku terhadap lingkungan yang rusak disekitar rumah. Kami tinggal di bilangan Jakarta Selatan dimana ada perkampungan pas di sekeliling rumah kami. Kami bertetangga saling menghormati tapi orang2 di belakang rumah kami sangatlah liar.
Sudah beberapa kali diberikan nasihat atau ditegur halus sampai kasar mereka juga tetap brutal. Kerjaan mereka setiap sore dan malam hari nongkrong, kadang main gaple / domino, dan ngobrol keras keras didepan pagar rumah kami atau pojokan sekitar rumah dan hal ini sangat mengganggu, apalagi kami di sekitar RT kami kebanyakan para orang tua.
Hampir tiap malam mereka melakukan aksinya. Bahkan ada rumah kosong dijadikan markas mereka untuk perbuatan maksiat seperti membawa perempuan (cabe2an istilahnya) ke dalam krn dalam rumah tersebut masih ada perabot yang ditinggalkan si empunya dan empunya sudah pindah ke Ciputat tanpa melakukan pengawasan thd rumah mereka secara berkala. Sayangnya anak2 di RT4 sangatlah brutal bahkan pagar2 tetangga mereka panjati dan pada rumah kosong tersebut mereka jarah dan membobol pintu sehingga bisa masuk dan menjadi tempat mereka nongkrong sambil merokok dan minum2an keras.
Ketua RT disini sudah mencoba menegur sampai agak keras tapi malah orang tua mereka yang maju dan akhirnya ketua RT disinipun menyerah. Dan rasa harus coba lapor ke Lurah. Ga tahu apakah ia akan di follow up atau tidak, karena yang aku tahu wakilnya pernah mencoba memeras aku saat minta buat Surat Waris istri tapi ternyata Wakil Lurah tersebut adalah anak dari anak buah mama waktu di Polda dulu, sehingga tiba2 saja WaLur tersebut berkelit tidak minta sumbangan. Heh ... hari hini masih mau KKN, kalau Ahok (Gubernur Jakarta saata ini) tahu pastilah akan di tindak.
Kadang kalau bulan Ramadhan kelakuan mereka menjadi2. Mereka teriak2 sahur pada jam 11 malam dengan teriakan kencang dan memukul ember dengan kayu dengan maksud mengganggu. Bahkan pagar kamu pernah ditendang. Dan ketika aku kejar mereka lari dengan cepat dan menghilang. Petasan yang mereka ledakan pun tidak tanggung tanggung bunyinya seolah kami yang kebanyakan orang tua ingin di bom oleh mereka. Kami hanya bisa bersumpah kepada Allah semoga mereka mendapatkan balasan / azab yang pedih dalam kehidupan mereka. Ya kebanyakan mereka dari suku Betawi ... bukannya stereotip tapi susah menasihati mereka padahal mereka hidup dekat mushola tapi kelakuan anak2 itu seperti iblis.
Dan dari sumber di internet aku baca cara membuat mereka jera adalah dengan menebarkan Oli bekas ke tempat tongkrongan mereka. Hal ini pernah aku lakukan dan lumayan efektif, mereka tidak nongkrong sampai 3 hari, karena pernah aku sebar beling tapi aku tidak tega kalau melukai orang lain. Pakai kotoran orang (anakku) pun pernah aku lakukan dan melempar bangkai tikus juga pernah, tapi cuma bertahan 1 hari. Jadi memang lingkungan disini memang bukanlah sesuatu yang nyaman untuk ditempati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment